`WASIAT BAPAK KEPADA ANAK`

- Wahai anakku, duduklah bersama ahlul quran dan tinggalkan tempat tidak baik.
- Wahai anakku, ketahuilah bahwa umur semakin bertambah sesungguhnya ia semakin berkurang, dan jadikanlah semua pekerjaanmu sebagai amal.
- Wahai anakku, jagalah lidahmu, jadikanlah ia berbicara baik atau berzikir kepada Allah niscaya engkau akan selamat
- Wahai anakku, jangan mengurangi nilai seseorang bagaimanpun orang terebut, hati-hati terhadap orang yang tidak punya penolong kecuali Allah.
- Wahai anakku, jangan melihat aib orang lain, selalulah melihat aib mu, dan larilah dari majelis yang mengingatkanmu kepada hal itu.
- Wahai anakku, tauhid, tauhid, tauhid, itulah senjata yang engkau gunakan, tangan yang engkau pakai untuk memukul, ketika senjata baru dan kuat maka pukulan juga akan kuat dahsyat, apabila sebaliknya maka pukulan akan lemah loyo, pukulan adalah amal yang diperintahkan Allah SWT.
Sebagai contoh, ketika engkau takut dengan sesuatu dan engkau ucapkan “hasbiyallahu wa ni’mal wakil” akan engkau dapatkan pengaruh besarnya di jiwamu, apabila engkau membaca zikir pagi dan sore engkau akan merasakan bahwa engkau dalam pengawasan dan penjagaan Allah SWT, demikian juga dengan zikir-zikir yang lain.
Semua ini tergantung kepada keimanan yang ada dalam dadamu, begitu iman kuat maka pengaruhnya terhadap perintah Allah SWT semakin kuat, dan begitu keimananmu melemah maka amal juga akan melemah. Iman bertambah dengan ketaatan, khususnya ketaatan dalam kesendirian, dan iman berkurang dengan maksiat, khususnya maksiat dalam kesendirian.
Ketaatan dikenal, begitu ia tersembunyi maka pahalanya akan lebih besar dan banyak.
Jangan sekali-kali, jangan sekali-kalai, jangan sekali-kali membicarakan saudara muslimmu dan memakan dagingnya, itu adalah kemaksiatan yang meragukan, dan memakan kebaikan sebagaimana api memakan kayu bakar, ghibah adalah; membicarakan dengan orang lain tentang sesuatu, hinaan, cercaan perbuatannya dan bentuk fisiknya, atau cara berjalannya atau berbicaranya, atau berpakaiannya atau warnanya, atau tampilan fisiknya, atau aib apapun yang ada padanya, baik dengan kata-kata, atau dengan isyarat, atau meniru dan lainnya.
Sesungguhnya mereka adalah makhluk Allah, kebaikanmu akan di ambil dan diberikan kepada mereka, hati-hatilah, hati-hatilah, sesungguhnya Allah tidak lalai, kalau itu terjadi maka minta maaflah kepada mereka dan bertaubat kepada Allah dan minta ampun bagi siapa yang engkau ghibahi, do’akan kebaikan untuk mereka, ganti keburukan yang engkau bicarakan tentang mereka dan katakanlah kebaikan tentang mereka, sampai engaku berjumpa Allah tanpa dosa.
Sebagai contoh berdo’alah: “Ya Allah ampuni semua orang yang sudah aku ghibahi dari golongan muslimin dan muslimat, Ya Allah angkatlah derjat mereka, jadikan shalat yang mereka kerjakan dalam hidup mereka pahalanya seperti pahala orang yang shalat di Masjil Haram, dan tambahkanlah seperti shalat di Masjid Anabawi, dan tambahkan juga seperti orang yang shalat di Masjidil Aqsha, dengan rahmatMu wahai zat yang maha pengsih penyayang”.
Se Afdhalnya amal yang menambah iman adaalah amal yang tersembunyi, suci dan berlandaskan taqwa, apa artinya”
Artinya, amal karena Allah SWT, artinya: amal itu tidak menginginkan dunia, kemegahannya dan ketinggiannya, bukan juga karena wanita yang ingin dinikahi, bukan juga karena ingin menolak musibah, atau dalam ketakuktan terjadinya musibah itu, artinya amal yang ikhlas karena Tuhanmu SWT dan tidak diketahui orang lain.
Seburuk-buruknya maksiat yang ditiup anginya adalah maksiat yang antaramu dan Allah yang tidak diketahui orang lain selain tuhanmu, dan engkatu takut diketahui orang lain, seperti bapakmu atau ibumu atau gurumu atau sheikh masjid atau siapapun yang engkau muliakan dan tinggikan.
- Wahai Anakku, pilihlah pekerjaan dengan hasil tanganmu untuk penghasilanmu, artinya; pekerjaan dengan tangan sendiri yang menghasilkan penghasilan sedikit, seperti pekerjaan rumah makan, kebun, atapu keterampilan tangan, dan jadilah manusia di tengah-tengah dan jangan melihat apa yang ada pada orang lain, niscaya engkau akan tenang dan selamat, dan jadikan sebagian hartamu beredar di anak yatim dan amal itu juga tersembunyi.
- Wahai anakku, apabila engkau ingin memilih teman, temanilah ia dan lakukan ujian terhadapnya, dengan membuatnya sangat marah, jika ia kembali dan memaafkanmu maka ini adalah teman, dan jika ia meninggalkamu maka engkau telah tenang darinya.
- Wahai anakku, sesungguhnya amal terbesar untuk mendekatkan diri kepada Allah adalah berbuat baik kepada kedua orang tua, khususunya ibu.
- Wahai anakku, berprasangka baiklah kepada siapa saja bagaimanapun kondisi, dan berakhlaklah dengan manusia dengan akhlak yang baik.
- Wahai anakku, shalat, shalat, shalat, harus engkau perhatikan, terutama shalat subuh dan isya, dan jangan mengulang tidur setelah shalat subuh.
- Wahai anakku, hubungkan silaturahim, memanjangkan umurmu, dan meluaskan rezkimu
- Wahai anakku, berdo’alah di sepertiga malam terakhir sementara orang lain lagi tertidur, mintalah akhirat kemudian mintalah kebaikan dunia yang kau inginkan.
- Wahai anakku, jangan sekali-kali berdusta, katakanlah yang benar betapapun kondisinya.
- Wahai anakku, jangan berbangga dengan sesuatu, karena setiap manusia pasti akan mati, harta dan keturunan dari Allah, diberikan kepada yang Ia kehendaki, dan setiap orang akan ditanya terhadap apa yang diberikan kepadanya, dan pujilah Allah atas kondisimu niscaya engkau akan menjadi manusia yang paling bahagia.
- Wahai anakku, telah banyak sekarang ala-alat teknologi, laptop, desktop, tablet ponsel, telah bercampur antara yang baik dan yang buruk, dan saya tidak tahu masa depan apa yang akan dihasilkan alat-alat tersebut.
- Wahai anakku, hati-hatilah, kemudian berhati-hatilah, berhati-hatilah, engkau berkhalwat dengan teknologi dan internet tersebut maka ketahuilah walaupun engkau sendiri engkau bisa terjerumus kepada kesyirikan tersembunyi, dan jadikan Allah pemerhatimu, dalam kesendirian ini engkau bisa berhasil dan menang, bersabarlah terhadap kemaksiatan, berpeganglah kepada agamamu, sesungguhnya dengan berpegang keapada agamamu setara dengan pahala limapuluh sahabat radhiallahu ‘anhum, seperti datang dalam khabar, maka nantikanlah.
- Wahai anakku, apabila banyak fitnah menimpamu, dan banyak cobaan datang, maka berpeganglah kepada jama’ah muslimin dan ulama yang terpercaya dari fitnah niscaya engkau selamat, larilah dari fitnah layaknya mangsa lari dari pemangsanya niscaya engkau selamat.
- Wahai anakku, jangan, jangan, jangan tergelincir kapada ghuluw menghacurkan semuanya, engkau kira dirimu telah melakukan yang baik, sebenarnya tidak, inilah kerugian dan penyesalan.
- Wahai anakku, jadikan Al-Quran teman dudukmu, baca ia dengan tadabbur, dengan itu khatamlah setiap sebulan sekali.
- Wahai anakku, sedikitkan berbicara, jadikan lidahmu untuk berzikir dan kering olehnya atau perkataan baik, engkau berhasil dan menang.
- Wahai anakku, jadikan manusia mengikuti amal mu bukan omonganmu, jika engkau ingin menasehati orang lain maka dengan amalmu nasehat akan sampai tanpa harus berkata-kata, demikianlah dalam perbuatan baik yang engkau ingin memberi nasehat degannya, itu adalah cara terbaik untuk memberi nasehat, dengan amal itu engkau bisa memiliki hati orang lain, betapa banyak muslim di Negara barat yang menyebabkan banyak orang masuk Islam hanya karena akhlak dan amal mereka, mereka menang dengan kemenangan besar di dunia dan akhirat dan berhasil! Jadilah seperti itu, berlombalah dalam kebaikan dan tunggulah hasilnya.
Diterjemahkan oleh: Muhammad Abrar Ali Amran, Lc. MA.
Penerjemah Kemenag Tanah Datar Sumber : https://www.alukah.net/sharia/0/107904/وصية-أب-لابنه
4,176 total views, 1 views today
Baca juga tulisan lainnya di bawah ini:
Statistik Pengunjung





