“UNTUK MENYAKSIKAN BERBAGAI MANFAAT”

Jama’ah Haji
Selamat datang kembali di episode “Haji dan Pensucian Jiwa” kita akan lihat sisi pensucian jiwa dari manfaat haji, seperti di firman Allah SWT: “untuk menyaksikan manfaat-manfaat bagi mereka dan menyebut nama Allah di hari-hari tertentu terhadap apa yang Allah telah rezkikan untuk mereka dari binatang ternak, maka makanlah binatang itu dan berimakanlah orang fakir yang membutuhkan, kemudian hendaklah mereka mensucikan kotoran mereka dan menunaikan nazar-nazar mereka dan tawaf di batullah” QS; Alhaj. 27-28.
Ibnu Abas berkata: firman Allah Liyasyhadu manafi’a lahum artinya menfaat dunia dan akhirat, adapun manfaat dunia yaitu manfaat kesehatan badan, semblihan serta perniagaan, demikian juga Mujahid berkata dan banyak yang lainnya; itu adalah manfaat dunia dan akhirat “tidak ada dosa bagimu untuk mencari karunia Allah” QS; Albaqarah. 198.
Jama’ah Haji
Dari apa yang engkau sucikan jiwamu pada musim ini adalah merealisasikan manfaat akhirat seperti yang diisyaratkan Allah dalam Al-Quran, yaitu bagaimana antusias untuk keredhaan Allah SWT dengan mengerjakan manasik yang agung ini dengan ikhlas karena Allah SWT dan mengikuti petunjuk Rasulullah SAW, dan memperbanyak bentuk ketaatan, dan beragam pendekatan diri kepada Allah,
Diantara manfaat akhirat dimusim agung ini; yaitu apa yang didapati jema’ah haji yaitu berkumpul dan berkenalan dengan saudara sesame muslim dari berbagai penjuru bumi, dan perkumpulan yang akan mendatangkan kebaikan bagi mereka, yaitu dengan saling mengingatkan tentang Allah SWT, mempelajari ilmu, dan berwasiat dengan kebenaran dan kesabaran, dan bertolong menolong dalam kebaikan dan takwa, yaitu apa-apa yang mendatangkan kebaikan untuk umat ini, Allah SWT telah memerintahkan hambanya yang beriman untuk saling tolong menolong di atas kebaikan dan takwa, seperti firmanNya “Bertolong menolonglah kalian dalam kebaikan dan ketakwaan dan jangan bertolong menolong dalam dosa dan permusuhan” QS; Almaidah. 2.
Diantara manfaat akhirat di musim agung ini: apa yang didapati seseorang berupa pertolongan untuk ketaatan kepada Allah SWT, dan itu terjadi dengan melihat begitu banyak orang yang mekukan ketaatan kepada Allah, khusu’, tunduk kepada Allah SWT, dan melihat orang sekitar ruku’ dan sujud, berdiri dan duduk berdo’a kepada Allah SWT dan membaca KitabNya, dan diantara mereka yang sedang thawaf di Baitullah dan sa’i antara Safa dan Marwa, dan lain sebagainya dari banyak macam ibadah di musin agung ini, dan ini semua menjadi cemeti untuk membuat jama’a rajin beribadah.
Diantara manfaat akhirat yang disaksikan jama’ah haji di musim agung ini; shalat di Masjidil Haram, shalat yang pahalanya begitu besar, sesuai dengan hadis dari Ibnu Majah dari Jabir RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Shalat di masjid ku lebih baik seribu kali dari shalat di masjid lain, kecuali Masjidil Haram, dan shalat di Masjidil Haram lebih baik seratus ribu kali dari shalat di tempat lain”
Dan diantara mendapatkan manfaat akhirat dan mensucikan jiwa pada musim agung ini: Sabar terhadap payahnya manasik karena manusia dalam berhaji dihadapkan kepada kesusahan-kesuhan dalam menjalankan nusuk mereka yang tidak mereka jumpai dalam kehidupan biasa mereka, seperti juga akan diahadapkan kepada kemacetan luar biasa, atau banyaknya pejalan kaki, atau tempat tinggal yang kurang layak atau makanan serta minuman, pada hari-hari mereka melaksanakan ibadah mereka karena mereka dalam keadaan yang sulit dari berbagai aspek yang dihadapi.
Sebagai contoh: adanya kesusahan dalam mobilisasi antara masy’air, baik dalam kendaraan ataupun berjalan kaki, karena macet, bisa jadi memerlukan waktu yang cukup lama untuk menuju suatu tempat dari tempat lain.
Ditambah lagi kesulitan yang mereka jumpai saat tawaf, sai atau melontar jumrah, dan lain sebagainya yang sering ditemui haji biasanya. Jemaah haji harus bisa menjauhkan dirinya dari kejenuhan dan kebosanan, dan belajar sabar, dengan mengharap pahala yang besar dari Allah SWT yang dijanjikanNya untuk orang sabar seperti firmanNya: “Sesungguhnya orang yang sabar akan diberikan pahalanya tanpa perhitungan” QS; Azzumar, 10. Janjin di ayat ini ditujukan kepada orang yang sabar secara umum, apatah lagi bagi orang yang sabar dalam ketaatan kepada Allah SWT.
Jama’ah Haji:
Diantara manfaat akhirat pada musim agung yang menjadi penyebab pensucian diri agar jamaah haji memperhatikan bahwa apa yang dihadapinya dari kesulitan dan melintasi gurun dan padang pasir sebagai bentuk memenuhi panggilan Allah melalui lisan Ibrahim AS; “Panggillah untuk berhaji manusia niscaya mereka akan datang berjalan kaki dan menunggangi binatang dari penjuru yang jauh” QS; Alhaj, 27. Semua itu demi ketaatan kepada Allah SWT dan mencari ridhaNya.
Ia harus tahu bahwa Allah SWT memintanya untuk melakukan ibadah lain yang lebih mudah dari haji dan tidak membutuhkan kesukaran dan kepayahan, agar menjadi motivasi dan pelecut semangat untuk melakukan ibadah itu. Dan menjadi pendorong baginya untuk menjaga shalat lima waktu memenuhi panggilan Allah SWT; “Jagalah shalat, dan shalat asar dan berdirilah dihadapan Allah dengan tunduk, jikalau kalian takut maka boleh berjalan atau mengendarai tunggangan dan jika kamu dalam keadaan aman maka ingatlah Allah sebagaimana ia mengajarkanmu apa yang kemu sebelumnya tidak tahu.” QS; Albaqarah 238-239.
Menajaga shalat pada waktunya dan menjaga batasannya serat mengerjakannya pada tepat waktu, sebagaimana dalam hadis sahih dari Ibnu Mas’ud ia berkata, aku bertanyak kepada Rasulullah SAW tentang amal apa yang paling utama? Beliau menjawab “shalat tepat waktu” kemudia aku bertanya lagi; kemudian apa? Beliau menjawab “jihad di jalan Allah” kemudian aku bertanya: selajutnya apa? Beliau menjawab “Berbuat baik kepada kedua orang tua” Ia berkata: Rasul SAW mengatakanitu kepada ku dan kalau aku minta tambah niscaya akan ditambahnya. Yang harus diperhatikan dari sisi ini adalah apa yang terjadi di kebanyakan kaumm muslimin yang menyepelekan urusan shalat sebelum melaksanakan ibadah haji dan ketika mereka berhaji mereka antusias untuk melaksanakannya, dan ini sangat berbahaya bagaimana kalau ia meninggal sebelum melaksanakan ibadah haji? Karena kewajiban shalat adalah kewajiban tersendiri tidak bersangkut dengan kewajiban haji
Jama’ah Haji.
Diantara yang dihindari dan menjadi perhatian dari segi ini adalah antusias untuk keselamatn jiwa yang menjadi penyebab terhalangnya jiwa itu dari manfaat yang besar tersebut, dengan menjauhkan diri dari perbuatan dosa khususnya dosa menyakiti jema’ah haji, baik dengan perkataan ataupun perbuatan, dan kita saksikan di musim haji ada golongan yang tidak peduli dengan urusan ini, mereka tidak segan-segan menyakiti orang lain demin menjapai maslahat mereka, sebagian mereka bahkan ada yang menyakiti orang lain ketika tawaf dan sa’I, dalam tumpukan manusia demi melapangkan jalan nya dan untuk temannya.
Dan ada lagi yang menyakiti orang lain di jalan-jalan dengan mobil mereka demi untuk melewatkan mobil mereka, ada juga yang mengganggu orang lain dengan meninggikan suara yang menngganggu orang sekitar baik yang sedang berdo’a atau yang sedang shalat, da nada juga yang menyakiti orang lain dengan memonopoli fasilitas umum dan menghalangi orang lain untuk mempergunakannya. Secara umum wahai jema’ah haji Batullah, musim ini adalah kesempatan untuk mendapatkan manfaat akhirat, yang menjadi penyebab pensucian diri , maka setiap Jemaah haji hari berusaha keras untuk mendapatkan kesempatan besar itu.
Diterjemahkan Oleh: Muhammad Abrar Ali Amran, Lc. MA.
Penerjemah Kemenag Tanah Datar
Sumber: https://www.alukah.net/spotlight/0/8163/حلقات-إذاعية-“الحج-والتزكية”-9-ليشهدوا-منافع-لهم
1,116 total views, 1 views today
Baca juga tulisan lainnya di bawah ini:
Statistik Pengunjung





