TAQWA

KHUTBAH JUMAT
Wahai mereka yang beriman,
Allah ta’ala menerangkan kepada kita jalan kebenaran dan mengganjar kita dengan surga seperti firmanNya: “Bersegeralah kepada ampunan Allah dan surga yang lebarnya seluas langit dan bumi. Orang yang bertakwa adalah mereka yang konsisten dalam ketaatan, jauh dari maksiat, sebelum mencapainya mereka harus memahami terlebih dahulu hakikat takwa tersebut, takwa terealisasi dengan menjaga antara ia dengan murka Allah SWT, bagaimana itu? Dengan mengerjakan ketaatan dan menjauhi maksiat, dengan mentaati Allah tidak durhaka, mengingatNya dan tidak lupa, bersyukur tanpa kufur, Ali RA berkata: ”Taqwa adalah Takut kepada Allah Rabul Jalil, dan mengamalkan Alquran attanzil, Ridha dengan yang sedikit, dan mempersiapkan diri untuk waktu rahil (mati)” maka siapakah yang akan memberikan manfaat kepada kita apabila kita mati dan berada di dal-Alhaq? Siapa yang akan menemani kita ke kuburan dan menghibur kesendirian kita? Apa yang akan menghalangi azab dari kita? Demi Allah ia adalah Takwa dan amal shaleh.
Hamba Allah, orang yang mentadaburi al-Quran dan Sunnah Nabi akan mengetahui bahwa takwa adalah kumpulan dan penyebab segala kebaikan, baik kebaikan di dunia ataupun di akhirat, ia adalah penyebab Bahagia dan kesuksesan, dan penyebab penghilang kesusahan di dunia dan akhirat, Allah SWT berfiraman dalam Al-Quran: “siapa yang bertakwa kepada Allah akan dijadikan untuknya jalan keluar dan memberinya rezki yang ia tidak mengiranya” Sebagian salaf mengatakan bahwa ayat ini adalah ayat paling mewakili seluruh ayat dalam Al-Quran; karena terkumpul di dalamnya kebaikan dunia dan akhirat; sebab orang yang bertakwa akan menemukan jalan keluar urusan dunianya dan kesusahan akhirat, diantara buah yang didapati mukmin yang bertakwa ia sampai kepada kebersamaan dengan Allah (mayiyyatillah), cintanya, menjadi walinya, yaa.. memang hasil yang sangat besar! Seperti Firman Allah: “Bertakwalah kalian kepada Allah karena sesungguhnya Allah bersama orang yang bertakwa”
Salah seorang penyair pernah berkata:
Hilangkalah dosa kecil-nya
Dan besarnya itulah takwa
Letakkanlah kain di atas tanah
Duri menghidari orang yang melihatnya
Jangan sekali kali meremehkan dosa kecil
Sesungguhnya gunung terbuat dari pasir
Dari Abu Darda’ RA bahwa sempurnya takwa adalah penjagaan hamba terhadap Allah dari yang sekecilnya, kadang mereka meninggalkan yang mubah karena takut jatuh ke yang haram, wahai kalian yang mulia, takwa adalah wasiat dari Allah untuk semua hamba awal dan akhirnya sebagaimana ia juga wasiat para nabi untuk kaum mereka, Allah SWT berfirman: “Kaum Nuh mendustakan utusan, Ketika rasul mereka berkata tidakkah kalian bertakwa”? sebagaimana ia juga wasiat para sahabat dan pengikutnya; Umar dan Abu Bakar memulai khutbanya dengan wasiat takwa, semua kita membutuhkan takwa walaupun seorang diantara kita adalah ulama paling tahu sekali pun, jadi Bertakwalah kepada Allah dengan sebenarnya takwa dalam keadaan susah dan sempit, dalam kesendirian dan di hadapan orang lain, dalam ramai dan khalwah, agar kita menjadi orang yang diberi hidayah dengan izin Alah ke jalan yang lurus di dunia dan akhirat.
Penerjemah: Muhammad Abrar Ali Amran, Lc. MA.
Sumber:
13,090 total views, 1 views today
Baca juga tulisan lainnya di bawah ini:
Statistik Pengunjung





