“REALISASI TAUHID”

Jama’ah Haji
Selamat datang kembali di episode “Haji dan Pensucian Jiwa” Kita sebut dengan pensucian jiwa dari sisi yang penting yaitu Realisasi Tauhid Dari Haji.
Haji mempunyai pengaruh besar dalam merealisasikan tauhid dalam jiwa melalui apa yang dilakukan jamaah, apa yang terucap dari mulutnya, begitu ia memakai ihram mengangkat suara mengumumkan hal itu dan meniadakan kesyirikan kepada Allah SWT, firmanNya: “Aku penuhi panggilanmu ya Allah aku penuhi, aku penuhi penggilanmu tiada serikat bagimu, aku penuhi, sesungguhya pujian, nikmat bagimu kekuasaan, tiada syerikat bagimu”, jema’ah haji mengulangi membaca talbiah ini berkali-kali, sebagaimana juga dengan kalimat itu diulangi oleh banyak jama’ah haji berkali-kali, Semuanya mengumumkan ketiadaan serikat bagi Allah SWT dalam ketuhanannya, dalam ke ilahannya, dalam nama dan sifatnya, Maka jama’ah haji menuju tuhannya dengan keikhlasan, tiada mensyerikatkan Nya dalam penyembahanNya, Ketika jama’ah haji memulai amalan nusuknya, ia mengumumkan dari awal keikhlasannya dari syirik, yang diperingatkan allah SWT dengan firmanNya; “Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa menyserikatkannya dan mengampuni dosa selain itu bagi yang ia kehendaki, siapa yang mensyerikatkan Allah sungguh telah jauh tersesat.”
Dan Firman Allah SWT; “Sesungguhnya siapa yang mensyerikatkan Allah sungguh telah Allah haramkan atasnya surga dan tempatnya di neraka, tidak ada penolong bagi orang zalim.”
Sebagaimana Rasulullah SAW memperingatkan syirik di beberapa hadisnya diantaranya dalam sahih Bukhari dari Anas RA ; Sesungguhnya Allah SWT berfirman “Sungguh serendah-rendah azab penduduk neraka adalah kalau engkau mempunyai sesuatu di dunia yang engkau bela? Ia berkata : ya kemudian ia berkata saya bertanya kepadamu yang lebih ringan dari itu sementara engkau masih dalam tulang rusuk Adam agar tidak mensyerikatkan dengan aku, sementara engkau tetap mensyerikatkanku”
Hal itu dianggap dosa terbesar sesuai hadis shahih Bukhari, dari Abdurrahman bin Abi Bakrah, dari bapaknya ia berkata, Rasulullah SAW bersabda “Maukah kalian aku tunjukkan tiga dosa besar? Mereka menjawab ya wahai Rasulullah, ia berkata; syirik kepada Allah, durhaka kepada kedua orang tua dan ia duduk bertelekan dan berkata: ketahuilah juga perkataan bohong, ia mengucapkan itu dan mengulang-ulangnya sampai kami mengatakan jikalau seandainya beliau diam”
Sebagaimana Rasulullah SAW melarang orang musyrik berhaji, dalam hadis shahih Bukhari dari Abu Hurairah ia berkata, Abu Bakar mengirimku pada haji itu untuk menjadi mu’azin pada hari nahar, kami azan di Mina “Hendakknya orang musyrik tidak haji setelah tahun ini, dan jangan tawaf bertelanjang, Hamid bin Abdurrahman berkata: kemudian Rasulullah mengikuti Ali, dan menyuruhnya azan, Abu Hurairah berkata maka azanlah ia bersama kami di penduduk Mina pada hari nahar, jangan berhaji orang musyrik setelah tahun ini, dan jangan tawaf dalam keadaan bertelanjang”
Jama’ah Haji
Merealisasikan tauhid bagi jama’ah haji bisa dilakukan dengan berbagai segi, ketahuilah sebagai contoh bahwa Allah SWT mengiringkan antara larangan haji orang musyrik dengan membersihkan Baitulllah, ini menunjukkan wajibnya membesihkannya dari keburukan yang nyata dan bid’ah dan sebagainya yang tidak sesuai dengan keesaanNya SWT, dan mengikuti itu dengan ajakan untuk berhaji, Allah SWT berfirman: “ ketika kami persiapkan untuk Ibrahim tempat di Baitullah, jangan mensyerikatkan Allah dengan apapun dan bersihkanlah rumahKu untuk orang tawaf, qiyam, ruku’ dan sujud. Panggillah menusia untuk berhaji mereka akan datang berjalan kaki dan mengendarai Binatang, mereka datang dari seluruh penjuru yang jauh”
- Dan diantara hal untuk merealisasikan tauhid dalam jiwa dari ibadah haji adalah: apa yang disunnahkan bagi mereka yang tawaf yaitu shalat dua raka’at tawaf dan membaca surah, al-ikhlas dan al-kafirun, dua surah ini dikhususkan untuk tauhid ketuhanan, tauhid asma dan sifat. Bisa dikatakan bahwa dua ayat itu mengandung tauhid ma’rifah dan penetapan, dan tauhid tuntutan. Bahkan satu kata saja dalam surah al-ikhlas, surah yang agung ini, Menyusun semua itu: “katakanlah Allah maha esa”, itu adalah satu dalam rububiyah nya, satu dalam uluhiyahnya, satu dalam nama dan sifatnya, tidak ada syarikat baginya dalam semua itu.
- Dan diantara hal untuk merealisasikan tauhid dalam jiwa haji adalah: do’a mereka di Safa dan Marwa yang berpengaruh kepada Nabi SAW, dalam pelaksanaan hajinya ketika ia berkata setelah mengesakan Allah dan bertakbir; “La ilaha illallahu wahdahu la syarika lahu lahul mulku walahul hamdu wahuwa ‘ala kulli syai-in qadir la ilaha illallahu wahdahu anjaza wa’dahu wanasara ‘abdahu wahazamal ahzaba wahdahu”. Kemudian berdo’a diantaranya dan mengucapkan itu tiga kali kemudian baru turun ke Marwah sampai kakinya menempel di perut lembah tempat sa’i sehingga ketika ia naik berjalan sampai ke Marwah dan melakukan itu di Marwah seperti apa yang dilakukan di safa”.
- Sebagaiman juga haji adalah mengumumkan ketauhidan di arafah dan mengulang-ulang do’a “La ilaha illallahu, wahdahu la syarikalahu lahul mulku walahul hamdu wahuwa ‘ala kulli syaiin qadir” do’a itu yang disebut para jama’ah di setiap amalan haji nya, yang merupakan pengumuman kehambaan kepada Allah dan membersihkan syirik.
- Diantaranya juga; apa yang dido’akan haji ketika kembali dari hajinya, sesuai dengan apa yang ditetapkan Nabi SAW dalam sahih Bukhari dari Ibnu Umar RA, bahwa Rasulullah apabila selesai dari berperang atau haji atau umrah bertakbir terhadap seluruh kemuliaan bumi tiga takbir kemudian berkata “la ilaha illallahu wahdahu la syarikalahu lahul mulku walahul hamdu wahuwa ‘ala kulli syaiin qadir, ayibun taibun abidun sajidun liRabbina hamidun, sadaqallahu wa’dahu wanasara abdahu wahazamal ahzaba wahdahu”
- Secara umum wahai jama’haji, agar hajimu ini menjadi jalan untuk mensucikan dirimu dengan tauhid kepada Allah SWT, maka jangan menyeru selain Allah, dan jangan memohon pertolongan kecuali kepada Allah, dan jangan minta bantu kecuali kepada Allah SWT, maka tiada syirik besama Allah dan tiada ketundukan kepada selain Allah, dan menjauhi bid’ah dan khurafat, tidak ada do’a untuk orang mati, tidak ada tawaf untuk beberkah dengan kuburan, itu akan merusak dan tiada manfaat, kamu belajar itu semua dari hajimu dari sisi merealisasikan tauhid, maka engkau akan kembali dari hajimu sungguh engkau telah suci jiwamu, dan bersih hatimu dari sisa kesyirikan, bid’ah, khurafat, engkau dapatkan dengan itu keutamaan yang dikabarkan oleh Rasulullah SAW dalam sabdanya: “datang kepadaku seseorang dari tuhanku dan memberitahuku atau mengabargembirakanku bahwa siapa yang mati dari umatku tidak mensyerikatkan dengan Allah sesuatu akan masuk surga maka aku katakan walaupun mereka berzina dan mencuri ia menjawab walaupun ia berzina dan mencuri.”
diterjemahkan Oleh: Muhammad Abrar Ali Amran, Lc. MA.
Penerjemah Kemenag Tanah Datar
Sumber: https://www.alukah.net/web/eleid/0/حلقات-إذاعية-“الحج-والتزكية”-12-تحقيق-التوحيد/
2,428 total views, 1 views today
Baca juga tulisan lainnya di bawah ini:
Statistik Pengunjung





