PENYELAMAT DARI FITNAH

Diterjemahkan oleh: H.M. Abrar Ali Amran, Lc. MA.

Penerjemah Kementerian Agama

Khutbah Jum’at

Kita berada pada zaman bervariasinya fitnah sahwat dan syubhat, banyaknya penyakit yang melukai jiwa yang sulit untuk menghitungnya’, sehingga menjadikan orang yang berpegang kepada agamanya seperti seorang memegang bara, begitu banyak dan bervariasinya fitnah sehingga menjadikan seorang yang berakal menjadi bingung terhadap diri dan urusannya, kesimpulannya sampai kepada fitnah sebagaimana yang digambarkan Nabi Muhammad SAW, dalam sabdanya: “ bersegeralah berbuat kebaikan pada zaman gelap seperti sepenggal malam yang kelam, seorang yang beriman pagi hari bisa menjadi kafir sore hari atau beriman sore hari menjadi kafir pagi harinya, mereka jual agamanya dengan dunia” di dalam sebuah hadis shahih dari abi Hurairah Rasul bersabda: “Akan ada fitnah nanti dimana orang duduk lebih baik dari orang berdiri dan orang yang beridiri lebih baik dari orang yang berjalan, dan orang yang berjalan lebih baik dari orang yang berusaha, siapa yang menghadapi kekacauan itu hendaknya menghindarinya dan siapa yang mendapatkan tempat berlindung hendaklah berlindung”.

Muslimim,

                Berhati-hatilah terhadap fitnah tempat dan pelakunya, dan jangan kalian duduk Bersama ahli syubhhat dan ahli syahwat, dan berhati-hatilah terhadap fitnah elektronik, dan apa yang disiarkan di perangkat modern, karena disana banyak fitnah dan siapa yang selamat dari fitnahnya secara umum berarti ia selamat dan mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat seperti sabada Nabi: “Sesungguhnya kebahagiaan itu bagi yang selamat dari fitnah”

Dalam sebuah hadis shahih bahwa Nabi SAW bersabda: “berselindunglah kepada Allah dari fitnah yang nyata dan tersembunyi”

Ibadallah;

                Merupakan kewajiban seroang muslim Ketika ada hasutan fitnah untuk membersihkan dirinya dari kesesatannya, dan jangan berputus asa, dan jangan  ghurur tehadap shalat dan kebaikannya, akan tetapi selalu berdo’a kepada Allah untuk diselamatkan dari fitnah dan pelakunya, dan siapa yang beraqal hendaknya berusaha kepada penyebab terhalang dari kesesatan fitnah, berikutnya beberapa hal yang apabila dikerjakan selamat dari fitnah apapun dengan kehendak Allah.

Pertama;

Taqwa kepada Allah Azza Wajalla dalam kesendirian dan keramaian dan merasakan kehadiranNya disetiap apa yang kita kerjakan dan yang akan kita kerjakan, “Siapa yang bertaqwa kepada Allah akan diberikan jalan keluar” QS. Al-Thalaq: 2. “Siapa yang bertaqwa kepada Allah akan dijadikan setiap urusannya menjadi mudah” QS: At-Thalaq. 4. Ketika terjadi fitnah di zaman tabi’in suatu kaum mendatangi Thalaq bin Habib, RA, dan berkata: “Telah terjadi fitnah, bagaimana kita menghilangkannya?  Hilangkan ia dengan taqwa, kemudian mereka bertanya: Tunjukkan kepada kami keindahan taqwa, Taqwa kepada Allah adalah beramal ketaatan kepada Allah, berdasarkan cahaya Allah, dan akan datang pahala dari Allah, dan meninggalkan maksiat berdasarkan cahaya Allah, karena takut Azab Allah.

Kedua;

                Diantara yang menyelamatkan dari fitnah adalah orang yang berpegang dengan Kitabullah, dan sunnah Rasulullah SAW karena keduanya adalahb obat dari penyakit badan dan hati, dan menjadi tameng dari syahwat dan syubhat, dengan berbagai bentuknya. Rasullullah SAW bersabda: “wahai manusia, aku tinggalkan untuk kalian dua hal yang apabila kalian berpegang kepada keduanya niscaya tidak akan pernah sesat selamanya, Kitabullah dan Sunnatunnabi,”

Ketiga.

                Diantara yang menyelamatkan dari fitnah adalah agar berpegang kepada Jemaah dan imam, didalam shahih Muslim dari Huzaifah RA, manusia bertanya kepada Rasulullah SAW, tentang kebaikan dan aku bertanya kepada Beliau tentang keburukan, karena takut bila menimpa saya, maka aku bertanya:  wahai Rasulullah, kita sekarang berada pada kejahilan dan keburukan, dan telah datang kebaikan ini kepada kita maka apakah ada keburukan setelah kebaikan itu?  Beliau menjawab “Ya”  kemudian aku bertanya apakah setelah kebaikan itu ada keburukan Beliau menjawab  “ya akan tetapi ada kabut di sana” kemudian aku bertanya a+pa kabutnya  Beliau bersabda “suatu kamu yang tidak bersunnah dengan sunnahku dan berhidayah tidak dengan hidayahku, kalian mengenalnya dan menyangkalnya”  kemudian aku bertanya apakah ada kebaikan setelah keburukan itu? Berliau bersabda “ya, para da’i yang mengajak ke neraka jahanam dan siapa yang mengikuti ajakan mereka akan dilemparkan ke neraka” kemudian aku bertanya bagaiman bentuk mereka ya Rasulullah beliau menjawab “mereka adalah kaum yang sama kulitnya dengan kita dan berbicara dengan Bahasa kita” aku berkata bagaimana kalau aku menjumpai itu Rasul bersabda “kau berpegang kepada jamaah muslimin dan imam mereka” kemudian aku berkata bagaiman kalau bagi mereka tidak ada jamaah dan imam Rasul bersabda “jauhilah golongan tersebut  walaupun dengan mengigit batang pohon sampai engkau mati dalam keadaan seperti itu”

Aqul qauli haza wastaghfirullahal azimli walakum walisairul muslimin fastaghfiruhu innahu ghafururrahim

 3,021 total views,  1 views today