Jalan M. Yamin Bukit Gombak – Batusangkar, Telp. (0752) 71033

Selamat datang di website Kementerian Agama Kabupaten Tanah Datar Provinsi Sumatera Barat. Membangun komunikasi, menjalin silaturahmi, dan berbagi informasi.

“PELAJARAN KISAH MUSA DAN FIR’AUN”

Prof. Jamal Ismail

Imam AlJunaid berkata: Hikayah adalah termasuk tentara Allah SWT, menguatkan hati pemimpin dan berkata: Apakah ada dalil tentang perkataan ini? Ia berkata: dalilnya adalah firman Allah SWT: “semua kami kisahkan tentang kabar para Rasul untuk menguatkan hatimu, datang kepadamu kebenaran, pelajaran dan peringatan untuk orang beriman” QS, Hud;12.

Tanggal sepuluh Muharam  tiap tahun setiap muslim mengingat diantara hikayat keimanan, kisah dari Al-Quran, menguatkan keyakinan, menambah ketenangan, kepastian kemenangan pembela kebenaran dan keimanan, terhadap kekuatan kufur dan melampaui batas, ia adalah kisah Musa AS, dan Fira’aun, Al-Quran menguatkan paparannya, dan banyak menyebutnya di beberapa tempat dalam Kitabullah, itu karena kepentingan dan kebutuhan manusia kepadanya sepanjang zaman dan generasi, khususnya pada zaman sulit ini setiap mukmin berjihad, dan para da’i berperang dan para mujahid melawan Fir’aun modern.

Kenyataan dan kejadian rinci kisah ini populer di kalangan mukmin disebabkan jumlah yang banyak disebutkan dalam Al-Quran, kita cukup mengupas fakta terpenting saja dari kejadian itu dengan beberapa komentar  dan kesimpulan serta pelajaran penting yang diambil darinya diantaranya:

Pertama: Qadha Allah terlaksana dan tidak mustahil, keinginanNya berlaku, tak seorang makhlukpun dengan semua tipu dan daya upaya akan sanggup menolok qadha Allah atau menukar keinginan Allah SWT, sebelumnya Fira’aun sudah mengetahui akan lahir seorang anak laki-laki dari kalangan Bani Isra’il dan itu di tangannya dengan izin Allah, hancurnya Fir’aun musnyanya kerajaannya dan berakhirnya kesombongannya terhadap makhluk dan pebuatan fasadnya di muka bumi. Fir’aun mempersiapkan segala kemungkinan dan segala kekuatan untuk meminimalisir terjadinya pemberontakan. Ia mengira akan sanggup untuk menolak ketentuan Allah  yang sudah tertulis dan perintahnya yang sudah ditetapkan. Ia keluarkan keputusan kontra produktif untuk membunuh setiap bayi laki-laki yang dilahirkan perempuan beriman dari Bani Isra’il, namun kehatian-hatian itu tidak berlaku terhadap qadar Allah. “Kemudian saya datang dengan qadar wahai Musa”. QS. Thaha; 4. Maka lahirlah Musa AS, dan masuk ke jantung istana Fir’aun dengan izin Allah hidup dan dibesarkan di kamar Istri fir’aun, Fir’aun alfa bahwa anak kecil ini yang datang dari kesakitan dan dilemparkan Allah kepadanya. Ialah anak lelaki yang ditunggu yang akan terealisasi di tangannya janji Allah SWT untuk menghacurkan kesombongan dan menangnya kelemahan.

Pada hari ini kisah ini berulang, dengan Fir’aun modern yang  yakin bahwa Islam akan kembali, yang akan merongrong keburukan mereka dan menghabisi kezaliman dan kefasadan mereka. Ibnu Ghuruyun seorang pimpinan penjajah yahudi berkata: “Kami tidak takut sosialisme, nasionalisme dan moraki di wilayah ini, yang kami takutkan adalah Islam. Jin yang sudah lama tidur yang mulai gelisah di kawasan ini, saya takut hadirnya Muahmmad baru di Kawasan ini”. Mereka sangat takut kepada Islam yang lahir kembali di jiwa generasi sekarang ini. Jadi mereka berusaha keras dengan segala cara  syetan untuk memberhentikan kebangkitan Islam yang masih dalam buaian. Sebagaimana Fir’aun dahulu menghabisi Musa AS dalam buaiannya namun yang berlaku adalah takdir Allah. Allah SWT menginginkan Agama ini menang dan akan menang. Dan Negara Isram Rasyidah akan berdiri dan akan berdiri. Israel akan hancur dan akan hancur. Dengan izin Allah. “dan Allah memenangkan urusannya namun banyak manusia tidak mengetahuinya” QS. Yusuf;21

Kedua: Posisi wanita muslimah yang jelas tampak dalam kisah ini sangat nyata.

Dialah ibu Musa AS, memberikan pelajaran unik yang berharga dalam menjalankan perintah Allah serta keyakinan terhadap janjinya, walaupun harus melemparkan bagian dari daging hatinya ke sungai Nil yang luas, namun ia menerima ilham tuhan dan menaroknya di kotak kecil dan melemparnya ke sungai, semua itu adalah keyakinan dengan janji Allah yang menjamin akan menjaga dan memeliharanya. “Sesungguhnya kami akan mengembalikannya kepadamu dan menjadikannya utusan” QS. Alqashash; 7.

Maryam, saudara perepuan Musa AS, memberikan pelajaran bagaimana birrul walidain kepada ibunya dan perhatian penuh untuk saudaranya. Ia memenuhi paggilan hati ibunya yang menyala karena rindu bayinya Musa AS… Allah muliakan anak gadis ini dengan keberanian dan kecerdasan dengan cepat dapat mengetahui keberadaan saudara kandungnya, harus memasuki istana dan meyakinkan istri Fir’aun yang sudah terpaut hatinya kepada Musa AS, demikian juga dengan beberapa wanita yang berada di istana untuk membawanya keluar untuk dicarikan orang yang menyusui dan menjaganya setelah beberapa orang tidak bisa menyusui, orang itu adalah ibu kandungnya sendiri. Firman Allah “kami kembalikan ia ke ibunya agar terpaut hatinya dan tidak juga sedih dan agar ia mengetahui bahwa janji Allah benar namun kebanyakan mereka tidak mengetahui” QS. Al-Qashash; 13.

Asia istri Fir’aun memberikan pelajaran berharga kepada kita dalam mengutamakan akhirat dari dunia yang fana, begitu iman memasuki hatinya ia langsung mengingkari Fir’aun dan berlepas diri dari perbuatannya, dan meninggalkan kehidupan hedon dan foya-foya materi, ia memilih ridha Allah dan surga daripada kekuasaan dan kebesaran Fir’aun… ketika Fir’aun mengetahui berimannya Asia ditimpakan azab besar kepadanya, namun ia tidak mundur dari imannya sampai ia mati syahid. Firman Allah: “Allah buat perumpamaan orang yang beriman yaitu istri Fir’aun ketika ia berkata wahai tuhanku bangunkanlah untukku di sisimu rumah di surga dan selamatkan aku dari Fir’aun dan perbuatannya dan selamatkan akau dari kaum yang zhalim” QS. Attahrim;11.

Terkahir; dari kisah Musa dua orang wanita anak seorang lelaki shaleh di Madyan, memberikan pelajaran praktis tentang adab, malu dan berbuat baik kepada bapak mereka… mereka menghidari berdesakan dengan lelaki demi air, sehingga Musa AS meminumkan ternak untuk mereka. Firman Allah “mereka berkata kami tidak bisa mengambil air sampai pengembala itu selesai dan bapak kami seroang yang tua renta” QS. Al-Qashash; 23.

Kemudian Al-Quran mengisahkan akhlak salah satu anak wanita tersebut dalam firmanNya: “Salah seorang datang dengan malu-malu dan berkata sesungguhnya bapakku mengundangmu untuk memberikan upah karna kamu telah memberi minum ternak kami” QS. Al-Qashash; 25. Dan Musa AS berjalan didepannya bukan di belakangnya sehingga padangannya tidak tertuju kepadanya.

Betapa lelaki dan perempuan sekarang ini sangat membutuhkan akhlak dan malu seperti ini yang merupakan bagian dari keimanan sebagaimana Rasulullah SAW mengabarkan, dan betapa wanita muslimah sekarang baik ibu ataupun ibu dari istri atau gadis membutuhkan tuntunan seperti yang digambaran Al-Quran secara jelas dari wanita-wanita mukminat yang shaleh.

Ketiga: Saling mendukung sesama saudara; Musa AS mengetahui bahwa kewajiban dakwah dan penyampaian risalah agama dihadapan para pembangkang yang zalim adalah urusan yang sangat sulit dan berat, membutuhkan usaha ekstra dan mengumpulkan banyak tenaga.. karena itu ia meminta kepada Allah SWT untuk memberinya pendamping dari keluarganya.. agar bisa bersama dalam menyampaikan risalah dan menolongnya dalam mengemban amanah. Allah SWT berfirman: “Dan jadikanlah untukku pendamping dari keluargaku, saudaraku Harun, memperkuat usahaku dan bersama mengemban urusanku” QS. Thaha; 29-32. Allah SWT berfirman “Kami akan bantu kamu dengan saudaramu” QS. Al-Qashash; 35.

Ini adalah indikasi pentingya bersinergi dan tolong menolong antara sesama mukmin –khusunya para da’i Islam dan yang bekerja untuk itu–  untuk menolong agama dan meninggikan kalimat Allah.. seseorang akan lemah jikalau sendiri dan kuat kalau bersama saudaranya.. dan tugas yang di embankan ke pundak orang muslim adalah besar.. dan tantangan yang dihadapi besar dan bahaya, dan musibah yang mereka hadapi tidak kecil..  tidak sanggup satu orang untuk menghadapinya atau satu kelopok saja.. namun harus saling bahu membahu saling menyempurnakan saling tolong menolong dengan keikhlasan.. dan mengeluarkan semua usaha terbaik.. untuk sampai kepada tujuan yang dicapai. Allah SWT berfirman: “Ialah yang menguatkanmu dengan pertolongannya bersama orang mukmin lainnya” Dan Allah Azza wa Jalla berfirman: “Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang di jalannya dengan bersaf-saf seperti satu bangunan yang kuat”  dan Nabi SAW bersabda; “Orang muslim dengan muslim yang lainnya seperti sebuah bangunan yang saling mengokohkan satu sama lainnya.”

Keempat:  jelas dalam beberapa keadaan utamanya: Keimanan penyihir yang dibawa Fir’aun dari segala penjuru untuk menyihir mata manusia, menakuti mereka dengan tipu daya besarnya namun berbalik kepada mereka dan menlingkar kepada Fir’aun.. berimanlah para tukang sihir semuanya setelah membuktikan kebenaran dengan mata kepala mereka sendiri, dan menyadari apa yang dibawa Musa AS adalah mu’jizat Tuhan yang telah membatalkan sihir mereka dan menelan tali dan kemaksiatan mereka, mereka bertasbih kepada Allah SWT Tuhan Semesta Alam, dan mengingkari Fir’aun dan melepaskan diri dari paksaannya untuk menyihir, maka Fir’aun memerintahkan untuk menyalib mereka dan membunuh mereka semua, mereka syahid dengan jiwa yang reda tanpa terganti.

Allah berfirman tentang mereka: Mereka berkata, “Kami sekali-kali tidak akan mengutamakan kamu daripada bukti-bukti yang nyata (mukjizat), yang telah datang kepada kami dan dari Tuhan yang telah menciptakan kami; maka putuskanlah apa yang hendak kamu putuskan. Sesungguhnya kamu hanya akan dapat memutuskan pada kehidupan di dunia ini saja. Sesungguhnya kami telah beriman kepada Tuhan kami, agar Dia mengampuni kesalahan-kesalahan kami dan sihir yang telah kamu paksakan kepada kami melakukannya. Dan Allah lebih baik (pahala-Nya) dan lebih kekal (Azab-Nya).

Ibnu Abbas RA berkata: Mereka di pagi hari tukang sihir dan di sore hari syahid yang baik.

Ini adalah posisi luar biasa yang digambarkan para syahid yang bertaubat dengan darah mereka.. disusun Al-Quran dengan huruf cahaya dalam halaman keabadian.. harus menjadi pembelajaran bagi setiap mukmin di muka bumi untuk tetap dalam kebenaran sampai darah terakhir dan menolak kebatilan apapun harganya. Mahabenar Rasulullah SAW bersabda: “Tiga hal  apabila ada maka akan merasakan manisnya iman: Mencintai Allah dan RasulNya melebihi apapun, mencintai seseorang karena Allah, benci untuk kembali kepada kekufuran setelah Ia selamatkan darinya sebagaimana ia benci dilemparkan ke neraka” HR; Bukhari.

Penutup: Inilah beberapa pelajaran dan bukti yang memenuhi kisah ini yang sarat dengan kejadian dan mukjizat.. apakah orang muslim memperhatikannya? Dan mengambil manfaat darinya dalam peperangan berkelanjutan melawan taghut yang zalim?!!

Sehingga tetap bukti kisah ini hidup dalam keseharian muslim dan terima kasih kepada Allah Azza Wajalla yang telah menyelamatkan Musa AS dan memenanggkannya dari Fir’aun, Nabi SAW memerintahkan orang muslim untuk berpuasa pada sepuluh Muharam (‘asyura) sehingga tidak menyerupai orang Yahudi memerintahkan kita berpuasa tanggal sembilannya (tasu’a) kita lebih berhak terhadap Musa dari mereka namun tidak menyerupai mereka.

Walhamdulillahi Rabbi Alamin

**Isi makalah yang tersebar adalah ungkapan pendapat penulis bukan ungkapan pendapat Ikatan Ulama Syria.**

 5,029 total views,  1 views today

Berita Terkini
Peta Lokasi Kemenag Tanah Datar
Temukan Kami di Facebook

Statistik Pengunjung

1 0 2 8 0 6
Users Today : 7
Users Yesterday : 176
Views Today : 18
Views Yesterday : 297
Who's Online : 2
Your IP Address : 3.235.188.113


 


Jadwal Shalat Hari ini



Kategori Tulisan
Arsip Tulisan

 

Ikuti Kami di Twitter
Panel Login
Pencarian
Dokumentasi Kegiatan
Klik Slideshow di bawah untuk
melihat Galeri Foto secara lengkap
Kakamenag ...
Kakanwil m...
Kemenag be...
Penyerahan...
Raker 01
Raker 02
Raker 03
Raker 04
Agenda Kegiatan
Oktober 2023
S M T W T F S
24 25 26 27 28 29 30
1 2 3 4 5 6 7
8 9 10 11 12 13 14
15 16 17 18 19 20 21
22 23 24 25 26 27 28
29 30 31 1 2 3 4
Info Keberangkatan Haji
Nomor Porsi
Tanggal Lahir
 Format Tanggal : dd-mm-yyyy
Contoh : 20-12-1958
 
 
* Perkiraan Berangkat dapat digunakan sehari setelah pendaftaran