Jalan M. Yamin Bukit Gombak – Batusangkar, Telp. (0752) 71033

Selamat datang di website Kementerian Agama Kabupaten Tanah Datar Provinsi Sumatera Barat. Membangun komunikasi, menjalin silaturahmi, dan berbagi informasi.

“MEMPERGUNAKAN WAKTU DENGAN AMAL SHALEH DALAM HAJI”

Orang Islam hidup hari-hari ini pada musim agung dan musim taat,  hari-hari sepuluh zulhijah yang dikatakan Rasulullah SAW tentang hari itu bahwa beramal pada waktu itu lebih utama dari beramal dibanding hari-hari yang lain, seperti di sahih Bukhari dari Ibnu Abas RA, Nabi SAW bersabda “Tidak ada amal lebih afdal dari amal pada hari ini, mereka bertanya tidak juga jihad fi sabilillah? Rasul menjawab tidak juga jihad fi sabilillah, kecuali seorang yang keluar menempuh bahaya dan tidak Kembali”

Di Riwayat Atturmuzi dari Ibnu Abas RA berkata, Rasulullah SAW bersabda: “tidak ada hari-hari beramal saleh lebih disukai Allah dibanding sepuluh hari ini” mereka bertanya tidak juga jiaha fi sabilillah? Rasul menjawab tidak juga jihad fi sabilillah kecuali seorang lelaku yang keluar fi sabilillah dengan jiwa dan hartanya dan kemudian tidak Kembali”

Hadis ini menunjukkan bahwa beramal pada hari ini lebih disukai Allah dibanding hari-hari lain di dunia tanpa kecuali, dan dalam Riwayat  tidak ada hari yang amal afdhal di sana kecuali ada satu amal yang lebih afdal dari itu yaitu  dikecualikan mujahid yang keluar dengan jiwa dan hartanya dan tidak Kembali setelah itu, ini adalah jihad dan lebih afdal.

Diantara tunjukan afdalnya hari-hari ini adalah:

Allah SWT bersumupah dalam firmannya “demi waktu fajar dan demi malam-malm yang sepuluh” malam-malam yang sepuluh adalah malam malam sepuluh zulhijah, seperti disebut Ibnu Katsir dari Ibnu Abas dan Ibnu Zubair dan Mujahid, dan para salaf dan khalaf, namun ada juga pendapat mengatakan ia adalah hari sepuluh pertama bulan muharam, dan ada pendapat yang mengatakan sepuluh terakhir dari Ramadhan, pendapat yang rajih adalah pendapat pertama seperti yang diriwayatkan Ibnu Katsir.

Dan diantara tunjukannya juga ; bahwa pada hari itu berkumpul ibunya ibadah seperti shalat, puasa, sedekah dan haji, serta zikir dan nusuk.

Disana ada hari yang utama disisi Allah yaitu hari nahar seperti hadis “Hari paling utama di sisi Allah adalah hari nahar kemudian hari qar”

Wahai para Haji baitullah

Keutamaan hari ini untuk haji dan yang bukan sedang berhaji, namun orang yang sedang haji sedikit mempunyai kelebihan di hari ini karena ia melaksankan amal utama yaitu haji,  seperti dikabarkan Rasulullah SAW tentang keutamaannya dalam sahih Bukhari dari Abu Hurairah RA ia berkata: Nabi SAW pernah di tanya apa amalan yang paling utama: beliau bersabda “iman kepada Allah dan Rasulnya” kemudian apa mereka bertanya lagi ia berkata “jihad di jalan Allah Kemudian apa ia bersabda “Haji mabrur”

Bagi jamaah haji berkumpul di jalan Allah amal yang paling utama, di hari yang utama dalam setahun secara mutlak, tidak dikeragui lagi bahwa perkumpulan ini kesempetan besar bagi Jemaah haji untuk mensucikan diri yaitu dengan keinginan untuk merealisasikan haji mabrur yang tidak ada balasannya kecuali surga,

Di sisi lain, sesungguhnya menyadari nilai hari-hari ini, dan mempergunakannya dengan taat kepada Allah SWT dengan amal yang apapun yang bisa ia lakukan, dan beberapa amal mendekatkan diri kepada Allah, akan mempunyai pengaruh besar dalam mensucikan diri dan  diri itu sendiri, dan jenis ketaatan itu banyak diantara contohnya”

Menjaga shalat pada waktunya, ini juga amal yang utama, seperti yang dikabarkan Rasulullah SAW di Sahih Bukhari dari Ibnu Masud RA bahwa seroang lelaki bertanya kepada Rasulullah SAW : Apa amalan yang paling utama Rasul menjawab “Shalat pada waktunya, berbuat baik kepada kedua orang tua, kemudan jihad di jalan Allah”

Ini adalah hal yang besar yang harus selalu dijaga, bagaimana mungkin orang yang sedang haji melakukan perjalanan begitu jauh meninggalkan keluarga harta dan anak, haji di jalan Allah kemudian menyianyiakan shalat? Siapa yang menyia-nyiakan shalat tentu dikeragui hajinya.

Diantara cara mensucikan jiwa di musim yang agung ini adalah;

Semangat untuk mengerjakan amalan utama yang mudah baginya, seperti tawaf, tilawah Al-Quran, zikir, do’a, sedekah dan menunjukkan jalan bagi siapa yang sesat, termasuk menolong orang yang membutuhkan, menolong teman kerabat. Orang terdahulu dari umat ini telah membuat perumpamaan luar biasa dalam menolong teman di haji, berkata Mujahid: Saya menemani Ibnu Umar di salah satu perjalanannya untuk menolongnya, namun ia menolong aku, dan kebanyakan mereka mensyaratkan kepada temannya dalam perjalanan untuk menolong mereka demi mencari pahala tersebut, diantaranya; Amir bin Abd Qais, Amru bin Uqbah bin Farqad, dalam kondisi mereka tetap beribadah giat untuk diri mereka, demikian juga Ibrahim bin Adham mensyaratkan teman perjalanannya untuk saling tolong dan melaksanakan azan, Ibnu Mubarak memberikan makan terbaik bagi temannya dalam perjalanan walaupun beliau berpuasa, dan ketika ia ingin berhaji dari daerahnya mereka berjalan, mengumpulkan sahabat-sahabatnya dan berkata:  siapa diantara kalian yang ingin berhaji? Maka ia mengambil nafkah perjalanan mereka kemudian memasukkan ke dalam kotak dan menguncinya, kemudian mereka melakukan perjalanan dan Ibnu Mubarak memberikan nafkah kepada mereka dengan nafkah yang lapang, memberi makan terbaik, kemudian memberlikan untuk mereka oleh-oleh yang mereka inginkan, kemudan kembali ke kampung mereka dan begitu sampai ia buatkan makanan untuk mereka kemudian mengumpulkan mereka serta mengambil kotak yang ada uang mereka tadi dan mengembalikan nafkah masing-masing meraka.

Kaum Muslimin Jama’ah haji baitullah.

Diantara amal mensucikan diri di musim yang agung ini adalah; Amar ma’ruf dan nahi mungkar khusus di musim haji, dan di masyair suci, betapa banyak manusia melakukan kesalahan terlihat dalam haji dan ia harus berusaha kuat untuk mengarahkan mereka dan membimbing mereka dengan apa yang ia sanggup baik perkataan ataupun perbuatan namun tetap dalam koridor firman Allah “Serulah ke jalan Tuhanmu den hikmah dan nasehat yang baik”

Kebanyakan manusia di  musim ini sangat membutuhkan arahan dan bimbingan untuk memperbaiki haji mereka, sebagaimana juga kita tidak lupa satu sisi dari amal yang utama yang dengannya disucikan jiwa yang bisa dilakukan jama’ah haji, yaitu memberi makan dan memberi minum, karena ada beberapa jama’ah yang melakukan perjalanan ke masya’ir tanpa bekal, bisa jadi karena tidak punya atau karena kehilangan, secara umum wahai saudara hajiku, engkau harus bersemangat untuk mensucikan diri dengan memperbanyak amal saleh di musim agung ini.

Diterjemahkan Oleh: Muhammad Abrar Ali Amran, Lc. MA.

Penerjemah Kemenag Tanah Datar.

Sumber: https://www.alukah.net/spotlight/0/8159/حلقات-إذاعية-“الحج-والتزكية”-5-اغتنام-الوقت-في-العمل-الصاdلح

 2,488 total views,  1 views today

Berita Terkini
Peta Lokasi Kemenag Tanah Datar
Temukan Kami di Facebook

Statistik Pengunjung

1 0 2 8 0 5
Users Today : 6
Users Yesterday : 176
Views Today : 15
Views Yesterday : 297
Who's Online : 2
Your IP Address : 3.235.188.113


 


Jadwal Shalat Hari ini



Kategori Tulisan
Arsip Tulisan

 

Ikuti Kami di Twitter
Panel Login
Pencarian
Dokumentasi Kegiatan
Klik Slideshow di bawah untuk
melihat Galeri Foto secara lengkap
Kakamenag ...
Kakanwil m...
Kemenag be...
Penyerahan...
Raker 01
Raker 02
Raker 03
Raker 04
Agenda Kegiatan
Oktober 2023
S M T W T F S
24 25 26 27 28 29 30
1 2 3 4 5 6 7
8 9 10 11 12 13 14
15 16 17 18 19 20 21
22 23 24 25 26 27 28
29 30 31 1 2 3 4
Info Keberangkatan Haji
Nomor Porsi
Tanggal Lahir
 Format Tanggal : dd-mm-yyyy
Contoh : 20-12-1958
 
 
* Perkiraan Berangkat dapat digunakan sehari setelah pendaftaran