Jalan M. Yamin Bukit Gombak – Batusangkar, Telp. (0752) 71033

Selamat datang di website Kementerian Agama Kabupaten Tanah Datar Provinsi Sumatera Barat. Membangun komunikasi, menjalin silaturahmi, dan berbagi informasi.

HAJI DAN KEAGUNGAN ISLAM

Keagungan dan kekuatan umat Islam tergambar begitu dimulainya rombongan haji menuju Mina dan Arafah pada hari tarwiyah, Hubuangan antara haji dan keagungan Islam sangat erat, dimana kemacetan haji dimulai dengan berjalan kaki ataupun berkendara, laki-laki atau perempuan, miskin ataupun kaya, anak-anak atau remaja, tua renta, sakit dan sehat, hitam dan putih, mereka tidak mempedulikan panasnya sengatan matahari musim panas, semua itu tidak menyurutkan mereka dari berkumpul, merdeka ataupun budak, mereka terus maju sembari meneriakakkan “Labbaika Allahumma Labbaik” sepertinya suara orang yang menyeru itu terdengar di telinga setiap mereka membuat mereka maju dan mengatakan “Labbaika Allahumma” mereka bergerak menuju Mina dan Arafah sementara hati mereka tertuju kepapda Allah Pencipta Langit, seolah mereka melihat ampunan Allah, rahmatNya dan memohon kepadaNya untuk menerima keluarnya mereka sekarang kepadaNya.

Kalau ingin matamu dihiasi dan menikmati pemandangan keimanan dalam diri dan makna keagungan dan ke bahagiaan ruh  serta tingginya keberagamaan dan perasaan bersaudara yaitu saudara dalam keimanan (innamal mu’minuna ikhwah) dan pada waktu bersamaan pemandangan negative dan dorongan kemarahan dan emosi dalam diri musuh-musuh Islam dan musuh Agama ini dan para menyembah materi- kalau kamu ingin itu semua maka majulah Bersama gerombolan Jemaah haji ke Ummul Qura, Makkah dimana disana dimulai peletakkan Baitullah untuk manusia, dan negeri yang aman dimana hati setiap orang terpaut kesana sebagaimana terpautnya hati seorang yang sedang haus kepada sumber air, majulah Bersama mereka ke tempat sekitaran Makkah dan Masyai’r dan tempat-tempat yang mulia lagi suci, dan ke Haram Annabawi yang mulia, akan kamu dapatkan dirimu memuji Allah dan bersyukur kepadanya dalam keadaan Bahagia lagi takjub.

Umat Islam masih dalam keadaan baik, dan motivasi cinta keabaikan dan cinta untuk berinfak di jalan Allah demi mencari ridha Allah masih subur di hati kaum muslimin di timur dan barat bumi ini, mereka rela menghabiskan uang mereka demi mempersiapkan perjalanan untuk sampai ke spot suci untuk menunaikan fardhu Haji dan melaksanakan rukun kelima dari rukun Islam untuk mengharap ampunan dan pahala yang besar di dunia  dan akhirat, dengan keyakinan penuh bahwa apa yang mereka infakkan di jalan Allah layaknya (seperti sebutir bijia yang akan menumbuhkan tujuh tangkai dan di setiap tangkai ada seratus biji dan Allah maha melipatgandakan untuk siapa yang Ia kehendaki  dan Allah maha luas rezkinya dan mah mengetahui).

Begitu masuk Makkah mereka melepaskan diri dari penyebab pembeda antar manusia dengan yang lain baik dari segi pakaian, perbedaan ekonomi untuk maju ke Batullah berbondong-bondong memanifestasikan persaudaraan Islam baik terdengar ataupun kelihatan.

Mereka menuju Kabah yang suci yang Allah jadikan sebagi tempat yang aman dalam adab dan ketenangan serta tunduk kepada Allah, mereka tawaf sekitarnya Bersama-sama  dan dalam satu tujuan dimana pikiran mereka tidak disibukkan oleh sesuatu selain menghadap kepada yang Maha Tinggi dan Maha Agung.

Lihat mereka melaksanakan Shalat magrib, isya atau Jum’at engkau tidak melihat tempat teduh maupun panas kecuali yang terlihat seperti bangunan yang kokoh, berdiri di shaf melingkar menempel satu dengan yang lainnya bermunajat kepada Rabb mereka “Hanya Engkau yang kami sembah dan hanya kepadamu kami mohon pertolongan tunjukkilah kami jalan yang lurus”

Kamu dapati mereka sa’i antara Shafa dan Marwa sembari berlari kecil yang memenuhi tempat sa’i Panjang nan membentang layaknya mereka seperti mujahidin yang menjual diri mereka di jalan Allah selalu siap membela kemurnian Islam, ia adalah Sa’i  ibadah dalam bentuk olah raga dan olah raga dengan maksud ibadah, dan aktifitas yang menjauhkan muslim dari bentuk mangaggur, malas dan monastik.

Pada tanggal 9 pada bulan zulhijjah gerombolan ini akan menuju tanah Arafah, tanah berpasir yang dikelilingi bukit yang dikuasai cahaya mentari yang cenderung berlabuh dalam panas dan cahayanya mengarah kepada satu gambaran yang tidak sanggup manusia menggambarkannya selain di tanah ini, mengikuti perintah Allah dan mengikuti sunnah NabiNya serta menghidupkan ingatan kepada Ibrahim Khalilullah.

Itu adalah pemandangan haji dan keagungan Islam permanen dalam jiwa gerombolan ini dimana para musyrikin dan pembangkang menyelami dengan pandangan  sebagai musuh agama secara umum dan musuh Islam secara khusus.

Pemandangan ini akan tetap dan amalan itu akan kekal di bumi haram Allah di Ka’bah dan dalam Al-quran. Mereka akan  tersedak mendengar perkumpulan tahunan walaupun dalam kelemahan umat Islam,  meskipun apa yang mereka derita dari cekaman tirani materi terhadap dunia dengan berbagai macam perpecahan dan tidak ada keterikatan.

Walaupun demikian tempat-tempat haram dan tempat dimana Rasul berdiri akan selalu dipenuhi kaum muslimin setiap tahunnya pada kesempatan perkumpulan dan mucul dalam bentuk persatuan nan padu.

Ketika mentari terbenam pada hari arafah kamu akan saksikan para jamaah haji seperti gemuruh laut dan deruan saungai atau tantara yang besar, bergerak menuju Muzdalifah penuh sesak dengan gerombolan mereka mereka mulai dari Arafah dan di akhiri di Muzdalifah perjalanan ini berkelanjutan sampai waktu fajar hari Adha.

Dan Mina dengan lebar dan bentangannya menerima perkumpulan muslimin di lembah dan gunungnya tak obahnya seperti spot yang sempit seolah semua orang tidak mendapat tempat di sana untuk berkemah apabila terlambat sampai pada hari raya itu.

Jalan-jalan Mina berubah menjadi lautan manusia yang bergelombang mulai dari setelah ashar sampai sebelum terbenam matahari. Yang terlihat hanya kepala-kepala yang bergerak menuju tempat melempar jumrah atau dalam jalan Kembali darinya, demikianlah bentuk berlalunya hari tasyriq kemudian mereka Kembali ke Makkah ke kampung mereka.

Pemandangan Haji dari mula sampai akhir adalah menjadi pemandangan Ukhuwah Islamiyah bagi setiap yang melihatnya, selalu berulang disana bentuk luarbiasa dari keagungan Islam, kekuatann serta kemuliaannya, siapapun setiap muslim tidak akan sanggup untuk menahan air mata mereka, mereka menumpahkan sukacita mereka dan berdoa kepada Allah untuk mempersatukan hati mereka sebagaimana mereka dipersatukan sebelumnya, dan hendaknya Allah jadikan mereka kekuatan yang satu saling terikat, seperti satu tubuh yang bekerja untuk mengangkat derjat kaum Muslimin dan menaklukan musuh-musuh tiran Allah.

Diterjemahkan oleh: Muhammad Abrar Ali Amran

Penerjemah Kemenag Tanah Datar

Sumber : https://islamonline.net/archive/الحج-وعظمة-الإسلام/الحج-وعظمة-الإسلام/

 6,173 total views,  1 views today

Berita Terkini
Peta Lokasi Kemenag Tanah Datar
Temukan Kami di Facebook

Statistik Pengunjung

1 0 2 0 1 6
Users Today : 63
Users Yesterday : 71
Views Today : 91
Views Yesterday : 117
Who's Online : 1
Your IP Address : 3.235.188.113


 


Jadwal Shalat Hari ini



Kategori Tulisan
Arsip Tulisan

 

Ikuti Kami di Twitter
Panel Login
Pencarian
Dokumentasi Kegiatan
Klik Slideshow di bawah untuk
melihat Galeri Foto secara lengkap
Kakamenag ...
Kakanwil m...
Kemenag be...
Penyerahan...
Raker 01
Raker 02
Raker 03
Raker 04
Agenda Kegiatan
September 2023
S M T W T F S
27 28 29 30 31 1 2
3 4 5 6 7 8 9
10 11 12 13 14 15 16
17 18 19 20 21 22 23
24 25 26 27 28 29 30
Info Keberangkatan Haji
Nomor Porsi
Tanggal Lahir
 Format Tanggal : dd-mm-yyyy
Contoh : 20-12-1958
 
 
* Perkiraan Berangkat dapat digunakan sehari setelah pendaftaran