Hadiri MQKN Lamongan : Kita Belajar dari Perjuangan Anak-Cucu Sunan Drajat

Batusangkar (Humas-info) : Dalam rangka menyemangati, memotivasi, menyemarakkan, memeriahkan Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Tingkat Nasional Tahun 2023 di Pondok Pesantren Sunan Drajat Lamongan Provinsi Jawa Timur berlangsung dari 10 sampai 18 Juli 2023. Turut hadir Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tanah Datar H. Amril, Ketua DWP Kantor Kemenag Hj. Gus Amril, Kasi Pendidikan Diniyah & Pondok Pesantren Joni Roza, bersama Kafilah MQKN Prov. Sumbar, Kakanwil Kemenag Sumbar H. Helmi selaku pembina Kontingen/ Kafilah MQK Sumbar dan Kabid Papkis H. Naharuddin selaku Ketua Rombongan.
Ka Kankemenag Kabupaten Tanah Datar H. Amril didampingi Ketua DWP Hj. Gus Amril mengaku sangat bersyukur dan bangga dapat membaur bersama Rombongan MQKN Prov. Sumbar di Pondok Pesantren Sunan Drajat yang punya nilai historis dan telah berumur 600 Tahun, didirikan Wali Songo yakni Sunan Drajat.
Tujuan kunjungan Ka Kankemenag H. Amril ke Ponpes Sunan Drajat tersebut bukan saja menyemangati Kafilah santri dan official pendamping, tapi juga belajar tentang manajemen pengelolaan Kemandirian Pondok Pesantren yang menjadi Motto Utamanya.
Di samping itu Kasi Pd. Pontren Kemenag Tanahdatar Joni Roza juga mengungkapkan rasa syukur atas kehadirannya di Ponpes yang mapan secara Ekonomi itu, dia melihat dan mengamati hal-hal positif yang dapat menjadi catatan penting untuk pengembangan Pondok Pesantren di Tanah Datar untuk masa datang.
Secara Historis, Pondok Pesantren Sunan Drajat tidak terlepas dari nama yang disandang pendirinya Sunan Drajat dengan nama asli Raden Qasim Syarifuddin merupakan putera kedua dari pasangan Sunan Ampel dan Nyi Ageng Manila dalam rangka mendakwahkan agama Islam oleh Sunan Drajat dipusatkan di Desa Banjarwati di daerah pesisir pantai utara Lamongan.

Akhirnya berbondong-bondonglah para pencari ilmu datang ke Ponpes tersebut, sehingga Raden Qosim berganti nama dengan Sunan Drajat, dan mendirikan masjid, berdakwah sampai akhir hayatnya, dia dimakamkan di Desa yang terkenal dengan Drajat.
Sepeninggalnya, estafet perjuangan dilanjutkan anak cucunya Sunan Drajat, namun dengan bergantinya waktu, akhirnya lembaga tersebut vakum, setelah mengalami kemunduran dan sempat menghilang dari sejarah. Akhirnya Pondok Pesantren Sunan Drajat kembali bangkit dengan optimisme dan tekad yang kuat, kembali pulih pada tahun 1977 oleh KH. Abdul Ghafur masih keturunan Sunan Drajat dengan tujuan mulia melanjutkan perjuangan Wali Songo dalam melanjutkan syiar Agama Allah di muka bumi ini.
Dalam perkembangannya Pondok Pesantren Sunan Drajat memiliki pola pendidikan Formal, non formal dan informal, mengajarkan pengetahuan dan keahlian/skill secara intensif terhadap para santrinya.
Adapun unit Pendidikan Pormal pada Ponpes tersebut ialah, MTs Sunan Drajat, Madrasah Mu’allimin Mu’allimat (MMA), SMP Sunan Drajat, SMK Sunan Drajat, MA Ma’arif Sunan Drajat, Institut Pesantren Sunan Drajat (INSUD) Lamongan.
Untuk Pendidikan Non Formal adanya Madrasah Diniyah, Madrasatul Qur’an, Pengajian Kitab Salaf dan tadris.
Sementara untuk ekstrakurikuler, Shalawat al Banjari, Pencak Silat Gaspi (Gabungan Silat Pemuda Islam), Qira’ah, Pramuka, Volli, Futsal, Barongsay Singo Drajat, Kesenian Tonglek, Seni Hadroh, Musik Lawas Joko Samudro.
Kemudian unit Bisnis Industri, PT. SDL (Produksi Pupuk Kisda), CV. Aidrat, Garam Samudra, Jus Mengkudu Sunan, Kemiri Sunan, Produksi Sandal Aedra dan Sandra, Bakso Ikan Samudra, Produksi Ikan, Produksi Nugget,
Unntuk Retail, adanya Toserba Sunan Drajat, Toko Buku dan Fotocopy, Kantin dan Foodcourt, Restoran Sunan Drajat.
Sedangkan untuk Jasa, adanya Percetakan Persada Press, Fotocopy, Konveksi, Laundry, Persada Raisa Tour dan Travel, Barbershop,
Selanjutnya untuk Media Dakwah adanya Radio Persada, Persada TV, Steaming Online Persada, PP. Sunan Drajat Instagram, Facebook, Tiktok Channel.
Kemudian juga menjadi Catatan Penting untuk mondok di Sunan Drajat, Biaya Santri Baru hanya Rp. 1.450.000, dengan Rincian, Registrasi 50.000,-, DPP Rp. 300.000,-, SPP Bulan Juli Rp. 150.000,-, Kos Makan Bulan Juli Rp. 250.000,-, Perlengkapan Santri Rp. 650.000,-, Untuk naik Tingkat hanya Rp. 750.000,- .
Dengan banyaknya Unit Usaha Ponpes tersebut, dapat menopang keuangan operasional Pesantren, sehingga memperkecil beban pembiayaan santri. Kemudian terlaksananya Pemberdayaan masyarakat dengan unit usaha yang ada, sehingga Ekonomi masyarakat sekitar tumbuh dengan baik. Sampai saat ini Santri Sunan Drajat tersebut berjumlah 22.000 orang. Semoga bermanfaat. (Adm.@di/Yon/JR).
4,162 total views, 1 views today
Baca juga tulisan lainnya di bawah ini:
Statistik Pengunjung





