BURUNG SALWA DALAM AL-QURAN
Diterjemahkan Oleh: Muhammad Abrar Ali Amran, Lc. MA.
Penerjemah Kemenag Tanah Datar.

Allah menurunkan ayat al-Quran di dalamnya ada kisah-kisah yang disampaikan kepada Nabi Muahmmad, agar bisa dipelajari dan dipahami oleh setiap Muslim, ada pelajaran di sana untuk memudahkan kehidupan mereka dalam ridha Allah, diantaranya ada kisah tentang Bani Israil yaitu Nabi Musa AS.
Diantara kisah yang pantas disebut disini adalah tentang Manna dan Salwa yang sering kita temui dalam al-Quran sebutan tersebut, namun sebagian kita tidak paham apa itu manna dan apa itu salwa disini disampaikan kisah tersebut untuk menambah informasi tentang Nabi kita yang mulia dan untuk mengetahui salah satu kelebihan yang Allah berikan kepada Bani Israil dan apa tanggapan mereka tentang itu.
Ada beberapa ayat dalam al-Quran yang di dalamnya disebutkan kata salwa diantaranya surah al-Baqarah ayat 57. Setelah banyak pertanyaan tentang apa itu salwa kebanyakan ulama terkemuka berpendapat bahwa ia adalah burung yang diutus Allah sebagai rezki bagi bani Israil sebagaimana burung itu dikenal dengan nama “Saman”.
Keterangan para ahli tafsir mengatakan bahwa burung ini lebih kecil dari merpati dan lebih besar dari burung pipit, dan burung ini jarang terlihat oleh manusia, disebabkan oleh kebiasaannya bermigrasi dari satu tempat ke tempat lain, ia menghabiskan musim panas di Eropa dan musim dingin di di Laut Putih Tengah, burung ini bisanya tinggal di daerah-daerah pertanian.
Kisah ini dimulai ketika bani Israil meminta daging kepada Nabi Musa AS, maka Allah berikan “manna” yang rasanya lebih manis dari madu dan lebih putih susu kemudian diikuti dengan menurunkan “salwa”, Qatadah berkata bahwa angin membawa burung salwa dan jatuh ke tempat tinggal mereka sehingga setiap orang menyembelihnya dan mencukupi keluarga mereka tanpa susah payah untuk itu, walaupun demikian mereka tetap bangkang kepada Allah dan meminta makanan yang lain, mereka meminta Musa berdoa kepada Allah untuk menurunkan ‘adas, bawang, bawang putih dan lain sebagainya seperta dalam surah al-Baqarah 61.
Mereka bosan dengan nikmat tersebut sehingga meminta jenis lain dari makanan tersebut, jawaban Musa hanya menyeruh mereka masuk ”Mesir” niscaya mereka akan mendapatkan apa yang mereka inginkan, namun mereka bertambah ingkar dan tambah menyalahi perintah Allah, semakin Allah menambah mereka nikmat semakin mereka kufur dan selalu berargumentasi sebagaimana terjadi di kisah “Sapi Betina” dan kisah “Ashab al-Sabt” ketika mereka memancing ikan setelah sebelumnya dilarang Allah untuk melakukannya pada hari itu. Dan iqab nya pada masa itu adalah dijadikan diantara mereka menjadi monyet dan babi, hukuman itu datang kepada mereka ketika dikirimkan untuk mereka belalang, kutu, darah, katak dan angin topan, namun mereka tetap dalam kesombongan dan melampaui batas.
Para saintis mengatakan bahwa segi ‘ijaz dari burung salwa adalah Allah turunkan burung tersebut kepada bani Israil bukan kepada yang lain, karena kandungan yang terdapat di burung tersebut, dan itu didapat dari firman Allah “minaththayyibat” setiap kali disebutkan kata “salwa” dan para ahli menemukan kandungan yang terdapat dalam burung tersebut seperti;
- Kandungan lemak yang sedikit daalam dagingnya menyebabkan burung ini berbeda degan yang lainnya, artinya rendah kolesterol dan aman untuk penderita jantung.
- Seratnya dalam ototnya yang sangan halus sehinga mudah dicerna.
- Termasuk daging yang enak untuk dimakan dan mengadung protein dan mudah dicerna.
- Kandungan daging salwa adalah 73.5 % Air, 20,3% Protein, 2,9% lemak.
- Dan lain-lain.
3,341 total views, 4 views today
Baca juga tulisan lainnya di bawah ini:
Statistik Pengunjung





